|*|.:.:::::... WELCOME TO MY WORLD "The Art of International Relations" ANYTHING IS POSSIBLE TO HOLD... Thank for Your Visiting ...:::::.:.:.|*|
.

breaking news:

Attention!

Recommended to open this blog by using Mozilla Firefox for the best looking... Check it out... Don't have Mozilla Firefox? Download it now... + Adobe Flash Player 10

Blog Archives

Wednesday, December 3, 2008

Print this ArticlePrint this Article

By: Baiq Wardhani

Rakyat Timor Leste (TL) belum bisa merasakan kedamaian. Hari demi hari dilalui dengan berbagai macam konflik, baik itu konflik dengan pihak Indonesia ketika negara itu masih menjadi bagian kekuasaan Jakarta maupun kerusuhan-kerusuhan dalam negeri pasca kemerdekaan. Tidak berlebihan jika dikatakan rakyat TL sangat akrab dengan konflik.

Setelah insiden desersi tentara pertengahan Maret lalu, pemerintah pimpinan presiden Xanana Gusmao ternyata belum mampu menangani keadaan. Situasi bukannya menjadi lebih damai tetapi sebaliknya menjadi runyam, bahkan Dili menjadi ladang pembantaian (Jawa Pos 26/05/06). Situasi ini sama mengerikannya ketika terjadi ‘perang saudara’ di wilayah ini ketika tentara Fretilin berperang melawan ABRI pada masa itu.

Perang saudara mau tidak mau membawa dampak bagi kawasan sekitarnya, terutama bagi negara tetangga terdekat yang berbatasan darat. Demikian pula yang terjadi di TL pasti memberi pengaruh pada Indonesia yang berbatasan langsung dngan wilayah kedaulatan RI di NTT. Sejak berlangsungnya kerusuhan terdapat arus pengungsi dari TL ke NTT. Datangnya arus manusia yang jumlahnya tidak sedikit membawa pengaruh tersendiri bagi negara yang dituju, dalam hal ini Indonesia. Maka tepatlah jika pihak pemerintah RI menutup perbatasan kedua negara demi mencegah perluasan konflik yang jika terjadi akan memperburuk situasi di kedua belah pihak.

Difusi

Secara teroritik, konflik di negara tetanga sangat berpotensi merembet ke negara tetangganya. Terdapat dua macam perembetan, yaitu difusi dan ekskalasi. Difusi terjadi bilamana konflik di suatu negara ‘menularkan’ konflik di negara tetangganya, baik dalam bentuk konflik fisik (tembak menembak, pembunuhan, dsb), maupun konflik ekonomi (perebutan sumber-sumber makanan dan uang), maupun budaya (benturan kultur). Konflik itu dapat menyebabkan Indonesia terseret dalam permainan berbahaya.

Terjadinya kerusuhan di TL perlu diwaspadai dalam konteks difusi konflik. Walaupun pemerintah RI sudah menutup perbatasan RI-TL, tidak menutup kemungkinan terjadinya penyelundupan orang dari wilayah konflik ke wilayah damai dengan berbagai cara karena praktis NTT adalah wilayah yang dianggap paling mudah dijangkau oleh pengungsi dan secara psikis (karena faktor sejarah) dianggap mampu memberi rasa aman yang selama ini mereka dambakan. Jika tidak diwaspadai para pengungsi dapat merupakan agen yang mampu memicu terjadinya difusi konflik.

Indonesia perlu mengupayakan agar konflik di TL tidak berkepanjangan. Semakin lama jangka waktu terjadinya konflik, semakin banyak wilayah dan aktor yang terlibat. Luasnya difusi konflik dapat menjangkau wilayah yang relatif jauh dari pusat konflik. Namun, wilayah atau kelompok yang terseret dalam konflik tersebut biasanya merupakan wilayah dan kelompok yang secara intensif berinteraksi dengan kelompok etnis yang bertikai itu.

Ekskalasi

Sementara itu, konflik di TL dapat mengalami intensitas (disebut dengan ekskalasi konflik). Ekskalasi terjadi bila konflik di TL melibatkan unsur asing (eksternal) yang secara rill maupun potensial, disengaja atau tidak, melakukan intervensi dalam konflik tersebut. Ini sudah terjadi di TL dengan hadirnya pasukan undangan dari Australia, New Zealand, Portugal dan Malaysia. Kehadiran para tentara asing itu didatangkan dengan tujuan memadamkan konflik. Bahkan pemerintah TL telah menyerahkan komando kepada tentara Australia yang diperbolehkan secara leluasa melucuti senjata warga sipil. Kehadiran tentara asing tentu menimbulkan kontroversi. Uskup Belo, misalnya tidak terlalu menyambut baik kedatangan pasukan asing di negaranya.

Adalah paradoks bahwa suatu negara harus mengundang campur tangan asing dalam memecahkan masalah internalnya yang paling mendasar sekalipun. Apabila suatu negara tidak mampu mempertahankan kedaulatan teritorialnya sendiri maka perlu dipertanyakan bagaimanakah masa depan negara tersebut. Seharusnya suatu bangsa belajar untuk mengatasi masalahnya sendiri, apalagi hal itu menyangkut pertikaian internal, karena hal itu merupakan bagian dari proses bernegara.

Sementara itu intervensi tentara asing itu, walau dimaksudkan untuk menyelesaikan konflik tidak menutup kemungkinan justru melahirkan konflik-konflik potensial baru. Walaupun pasukan asing itu diharapkan netral, tidak ada jaminan hal tersebut terjadi. Belajar dari berbagai kasus intervensi inernasional, selalu ada kecenderungan keberpihakan dan kecurigaan atas netralitas keterlibatan unsur asing dalam menangani konflik internal.

Yang tidak kita harapkan adalah apabila kehadiran tentara asing di TL menimbulkan masalah baru bagi Indonesia. Memang tidak semua konflik mengalami ekskalasi, terutama pada kondisi hubungan yang stabilitasnya terjaga, dimana terdapat mekanisme untuk bertahan untuk tidak terseret (de-eskalasi) dalam konflik internal TL. RI sebaiknya tidak tergoda ikut berperan dalam skenario kerusuhan di negara tetangga terdekat kita itu. Sebuah negara melibatkan diri pada konflik di negara lain apabila terdapat kondisi yang memungkinkan, seperti memiliki kesempatan (misalnya karena berbatasan wilayah) dan ada kemauan. Sudah cukuplah kita mengurus persoalan dalam negeri kita sendiri yang semakin lama semakin menumpuk.

0 Responses to Mencegah Perembetan Konflik Timor Leste:

== == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == == ==
Online Radio
IP
|*|:::...Thank for Your Visiting...:::|*|:::...Gracias por Su Visita...:::|*|:::...Danke für Ihren Besuch...:::|*|:::...Dank voor Uw Bezoek...:::|*|:::...Merci pour votre visite...:::|*|:::...Grazie per la Vostra Visita...:::|*|:::...Agradeço a Sua Visita...:::|*|:::...Için Teşekkür Senin Konuk...:::|*|:::...شكرا لجهودكم الزائرين...:::|*|:::...Спасибо за Ваш визит...:::|*|:::...Подякуйте за ваш відвідуючий...:::|*|:::...Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...:::|*|:::...|* [Copyright © 2008 Baiq Wardhani on http://baiq-wardhani.blogspot.com]*|...:::|*|
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Copyright © 2008 World Politics . All rights reserved.

The Modification of This Blog was Designed by: [ M. Edy Sentosa Jk. ] On the other Web of [ The Global Generations ] | [N*K*A]